Ini Tanggapan Ahok Kalah di Survei Indikator Politik Indonesia
Indikator Politik Indonesia merilis survei pasangan Agus Harimurti Yudhoyono- Sylviana Murni unggul 30,4 persen dari dua pasangan lainnya yakni, Anies Baswedan- Sandiaga Uno dengan perolehan 24,5 persen sedangkan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok)- Djarot Syaiful Hidayat diposisi kedua dengan memperoleh 26 persen suara.
Menanggapi hal itu, Ahok mengaku tidak mau ambil pusing. Ahok mengklaim sudah meminta tim pemenangan dan para relawan bekerja lebih keras mendongkrak popularitasnya.
“Kalau turun makanya kita suruh relawan dan partai politik kerja lebih keras, lebih berani menyatakan mendukung,” ujar Ahok di Rumah Lembang, Jakarta, Sabtu (26/11).
Diakui dia, tim pemenangan sempat mempertanyakan kebenaran dari hasil survei tersebut. Namun, Ahok meminta tim pemenangan tidak fokus dengan hasil survei. Dia berharap tim pemenangan dan relawan terus bekerja keras untuk memenangkan Pilkada DKI Jakarta nanti.
“Ini kan kalau survei terlalu tinggi justru saya khawatir pada enggak mau kerja, dipastiin menang, nanti tanggal 15 pada enggak mau datang,” ujarnya.
Oleh karena itu, Ahok menyambut baik hasil survei tersebut. Menurutnya, dengan hasil survei itu dia bersama dengan tim pemenangan dan relawan bisa terus mengintropeksi dan memperbaiki diri.
“Makanya kalau turun gitu bagus, tentu mereka akan kerja lebih keras,” pungkas Ahok.
Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei Pilkada DKI 2017. Dari hasil survei, pasangan Ahok-Djarot berada diposisi kedua dengan perolehan suara 26 persen.
Pasangan Agus-Sylviana berada diposisi pertama dengan 30,4 persen suara. Sementara Anies-Sandiaga berada diposisi terbontot dengan perolehan suaran 24,5 persen. Sedangkan,18,9 persen belum menentukan pilihan.
Survei itu sendiri dilakukan pada 15-22 November dan dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling kepada 798 orang dari 800 responden yang direncanakan. Sedangkan, margin of error sekira 3,6 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Merdeka.com
Menanggapi hal itu, Ahok mengaku tidak mau ambil pusing. Ahok mengklaim sudah meminta tim pemenangan dan para relawan bekerja lebih keras mendongkrak popularitasnya.
“Kalau turun makanya kita suruh relawan dan partai politik kerja lebih keras, lebih berani menyatakan mendukung,” ujar Ahok di Rumah Lembang, Jakarta, Sabtu (26/11).
Diakui dia, tim pemenangan sempat mempertanyakan kebenaran dari hasil survei tersebut. Namun, Ahok meminta tim pemenangan tidak fokus dengan hasil survei. Dia berharap tim pemenangan dan relawan terus bekerja keras untuk memenangkan Pilkada DKI Jakarta nanti.
“Ini kan kalau survei terlalu tinggi justru saya khawatir pada enggak mau kerja, dipastiin menang, nanti tanggal 15 pada enggak mau datang,” ujarnya.
Baca Juga
“Makanya kalau turun gitu bagus, tentu mereka akan kerja lebih keras,” pungkas Ahok.
Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei Pilkada DKI 2017. Dari hasil survei, pasangan Ahok-Djarot berada diposisi kedua dengan perolehan suara 26 persen.
Pasangan Agus-Sylviana berada diposisi pertama dengan 30,4 persen suara. Sementara Anies-Sandiaga berada diposisi terbontot dengan perolehan suaran 24,5 persen. Sedangkan,18,9 persen belum menentukan pilihan.
Survei itu sendiri dilakukan pada 15-22 November dan dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling kepada 798 orang dari 800 responden yang direncanakan. Sedangkan, margin of error sekira 3,6 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Merdeka.com