Cerita Ahok Tolak Dikasih Duit Rp 30 M Buat Kampanye
FUNESIA.NET-Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama memiliki pemahaman bahwa akar permasalahan bangsa ini adalah korupsi. Sehingga solusi untuk melakukan perlawanan dengan menerapkan transparansi.
"Akar segala masalah negara adalah korupsi. Untuk menyelesaikan adalah transparansi. Enggak ada pilihan. Seluruh kebijakan transparan," katanya di Rumah pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/11).
Baca Juga :
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengungkapkan, dengan alasan menjaga agar tidak ada korupsi maka pengumpulan dana kampanye rakyat harus non tunai dan terbuka. Sehingga dapat dilakukan pengecekan atau tracking dana yang masuk dan keluar.
Baca Juga
"Teman saya punya uang banyak, (dia bilang) lu (Ahok) ngapain ngumpulin duit, terus foto cuma ngumpul puluhan juta. Lu mau duit, gua kasih aja lah Rp 30 M. Saya bilang enggak mau pejabat publik dimiliki orang tertentu. Tapi milik banyak orang. Saya adalah pelayan," tegasnya.
Baca Juga :
Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, transparansi dalam birokrasi pemerintahan sangat penting. Untuk itu perlu ada keadilan sosial bagi mereka yang jujur, dengan memecat PNS nakal.
"Kita gaji (PNS DKI) dengan baik. Korupsi bisa dihapus dengan transparasi. Transparansi bisa jalan kalau ada azas keadilan. Gaji PNS DKI paling rendah Rp 13 juta. Jadi kalau ada yang malas ya pecat dong," tutupnya.(merdeka.com)