Fahri Hamzah: Apa Salahnya Presiden Jokowi Temui Habib Rizieq?
FUNESIA.NET-Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) berencana menggelar aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berharap pemerintah melihat dinamika tersebut secara positif dan dewasa.
Fahri meminta pemerintah merespon rencana aksi Belas Islam III secara proporsional dan tak perlu melarang.
Baca Juga :
"Kalau bisa approach secara lebih dini. Karena sampai sekarang presiden sudah ketemu semua orang tapi belum mau ketemu Kyai Rosyid, Habib Rizieq, Ustad Bachtiar yang sebetulnya jadi inti dari kordinator gerakan ini. Yang seharusnya, apa salahnya kalo presiden kalau ketemu?" tanya Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (18/11/2016).
Di satu sisi, kata Fahri, pemerintah sudah mengambil keputusan hukum sehingga dapat melokalisir persoalan.
Baca Juga :
Namun, Fahri mengakui adanya fakta persoalan tersebut melahirkan perasaan curiga bahwa proses hukum tidak akan berjalan secara adil transparan.
Fahri lalu menuturkan para tokoh saat aksi demonstrasi ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Sedangkan, Presiden Jokowi telah melakukan safari menemui ormas dan tokoh nasional.
Baca Juga :
"Kalau presiden sudah menemui lain, kenapa mereka enggak ditemui juga? Kan biasa saja, ngobrol. Dan berikan jaminan kepada mereka bahwa presiden tidak akan mengintervensi proses hukum," kata Fahri.
Fahri yakin respon positif akan diberikan masyarakat bila Presiden memberikan jaminan saat bertemu tokoh yang mengikuti demonstrasi tersebut.
Baca Juga :
"Saya berharap janga. itu dilihat sebagai satu kecurigaan, akan ditunggangi, ini motifnya tidak baik, niatnya inkonstitusional. Tdak ada yang inskonstitusional. Demonstasi adalah satu kegiatan yg sah dan dilindungi karena kita adalah negara demokratis," kata Fahri.(t/n)