Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Rizieq Sebut Punya Bukti Video Lain Dugaan Penistaan Agama

Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Rizieq Shihab selesai memberikan keterangannya kepada penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.

Rizieq keluar ruang pemeriksaan sekitar jam 12.45 setelah kurang lebih 3 jam di memberikan keterangannya kepada penyidik Bareskrim.


Ia menegaskan kedatangan untuk memberikan keterangan yang akan dituangkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

"Keterangan yang saya berikan pada gelar perkara kemarin akan dimasukkan ke dalam BAP. Karena BAP kali ini sudah masuk ke dalam pro justitia, artinya BAP sudah dalam tingkat penyidikan," ucap Rizieq di Bareskrim Mabes Polri, Gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (23/11).

Setelah selesai melengkapi berkas yang akan dituangkan ke dalam BAP, dirinya mengharapkan agar proses selanjutnya, yakni melimpahkan berkas ke kejaksaan bisa berlangsung cepat.

"Ini BAP pro justitia yang akan dilimpahkan ke kejaksaan sesegera mungkin," ucapnya.

Berkas yang dimaksud Rizieq adalah sejumlah video rekaman Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga kuat olehnya juga melakukan penistaan agama.

"Ada beberapa rekaman lain, di tempat lain saat yang bersangkutan (Ahok) menghinakan Al Quran, artinya itu yang jadi bukti kuat untuk Ahok menista Al Quran secara berulang kali," kata Rizieq.

Unsur berulang kali yang disebutkan oleh Rizieq, dianggap memenuhi unsur kesengajaan.

"Berarti kalau sudah berulang kali, ada unsur kesengajaan yang dilakukan secara sistematis agar umat islam memilih yang bersangkutan sebagai pemimpin. Ini bukti kuat yang tidak terbantahkan," pungkasnya.

Sakit hati

Habib Rizieq menilai Presiden tidak memiliki sikap kewibawaan, terjadinya chaos Presiden harus bertanggung jawab.

Habib Rizieq juga menilai Jokowi telah melakukan kebohongan tentang Istana dan peserta, yang hanya ada pihak Istana memberikan tawaran sebagai solusi namun tawaran itu pun ditolak peserta aksi.

Namun, hal itu belum selesai, dan masih berlangsung, tapi di luar sudah ada ricuh.

Habib Rizieq juga menanggapi siaran pers Mabes Polri

"Polisi juga bohong dalam membubarkan massa hanya menggunakan gas air mata. Polisi gunakan peluru karet, serta ada penganiayaan mengunakan motor untuk menabrak serta mengilas peserta aksi," kata Habib Rizieq saat press conference, Sabtu (5/11/2016).

Habib Rizieq berharap pemerintah itu jujur, jangan melakukan kebohongan. "Bagaimana negeri ini kalau pemerintah saja sudah berbohong," katanya.

Habib Rizieq juga mengatakan rasa sakit hatinya ketika Wakapolri saat utus mediasi diperlakukan hina dan diancam.

"Awas tidak bubar jam enam (malam) tidak bubar," katanya.

Tapi jika mereka kami suruh merangsak masuk istana, mereka sudah siap, mereka sudah siap mati sahid.

"Tapi persoalnya kita sudah punya komitmen sehingga itu tidak kami lakukan," kata Habib Rizieq.

Hingga itu kami memutusakan menarik diri dan pergi ke DPR.