Akan Tetap Gusur Rumah, Ahok Tak Mau Bohongi Warga
FUNESIA.NET-Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak mau membohongi warganya saat datang berkampanye. Salah satunya ketika Basuki blusukan ke Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (26/1), ia menyampaikan kepada warga di sana bahwa pihaknya akan menggusur rumah yang berada di pinggir Kali Pesanggrahan yang melintas di sana.
"Tadi ada Ibu bilang gini, 'kalau Bapak janji tidak bongkar, saya mau pilih Bapak'. Dia punya warung, saya ngerti ya ada usaha. Tapi saya lihat (kali) bawahnya sudah longsor, saya bilang tidak bisa, Bu, tetap harus dibongkar. Saya kira kita tidak boleh bohongi warga dalam rangka Pilkada, bilang pada warga tidak perlu bongkar," ujar Basuki di lokasi.
Ia mengatakan, apabila di kali tersebut terdapat batu cadas, maka ia bisa memastikan tempat tinggal warga tersebut tidak akan dibongkar. Namun karena dinding kali saja sudah longsor, maka mau tidak mau rumah-rumah yang ada di pinggiran tersebut harus dibongkar.
Baca Juga :
Baca Juga :
Apalagi sudah ada satu rumah yang dikosongkan karena dinding retak tergerus longsor. Kendati akan digusur, namun Basuki memastikan, warga akan mendapat uang jaminan dan memberikan lapangan usaha kepada mereka karena rumah yang mereka tempati memiliki sertifikat.
"Ulujami kan suka sekali longsor, jadi saya mau pastikan apakah warga setuju atau tidak (ditertibkan). Kan laporan setuju semua, rata-rata warga setuju kok, walaupun ada mengatakan kalau bisa jangan dibongkar," katanya.
Warga yang sempat meminta Basuki untuk tidak membongkar rumahnya dan berjanji akan memilihnya apabila tidak membongkar, Bu Wahyudi mengatakan, dirinya hanya memiliki usah kecil-kecilan dengan warung yang menjual kebutuhan sehari-hari. Apabila rumahnya digusur, katanya, maka uang pengganti nanti belum tentu bisa menghasilkan rumah seperti yang saat ini ditempatinya.
Baca Juga :
Baca Juga :
"Kami punya usaha kecil-kecilan biar pendapatan tak seberapa. Kalau pindah mati kami rezekinya," ujar Bu Wahyudi.
Hal tersebut karena uang pengganti gusuran tidak sesuai jika harus dibelikan ke lahan atau rumah lainnya yang belum tentu sama dengan yang saat ini.
"Beli di sini (Jakarta) nggak dapat. Enak di sini, tenang. Kalau bisa jangan jadi digusur," pungkasnya.
http://www.beritasatu.com/aktualitas/411210-akan-tetap-gusur-rumah-basuki-tak-mau-bohongi-warga.html