Kehidupan Ahok Di Tahanan, Alkitab Satu-Satunya 'Harta' Yang Menemaninya
FUNESIA.NET-Gubernur non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mulai menjalani kehidupan barunya di dalam tahanan Mako Brimob Depok Jawa Barat.
Ibarat 'dunia terbalik', Ahok yang sebelumnya berada dalam hiruk pikuk kesibukannya sebagai seorang Gubernur Jakarta, kini harus mendekam dalam ruangan berukuran 2x3 meter, sendiri, dan terbatas.
Media Reuters mengulas secara menarik bagaimana keseharian Ahok dalam tahanan, dan bagaimana Alkitab menjadi satu-satunya 'harta' miliknya yang menemani Ahok melewati ujian yang menimpanya saat ini.
"Purnama awalnya dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Cipinang di Jakarta Timur, sebuah penjara dengan keamanan tinggi di masa kolonial Belanda yang terkenal dengan kepadatan penduduknya dan rumah bagi pelaku narkoba yang terpidana dan militan Islam.
Dia dipindahkan ke sebuah kompleks polisi di Depok di pinggiran kota Jakarta karena pendukungnya memblokir lalu lintas di sekitar penjara Cipinang.
Beberapa bahkan berusaha menggulingkan pagar kawat berduri di sana.
Kakaknya Indra membawa ibu mereka untuk menemuinya di Depok pada hari ulang tahunnya.
"Kami bertemu dia di penjara bersama saudara kandung kami, kami berpelukan, kami menangis. Semuanya terjadi begitu cepat," kata Indra.
Meskipun Purnama lahir dari orang tua non-Muslim dan merupakan seorang Kristen, dia diadopsi oleh sebuah keluarga Muslim di pulau kecil Belitung, di luar Sumatra.
Dia tidak memiliki telepon atau televisi di fasilitas tahanan tersebut, dan Indra mengatakan bahwa satu-satunya buku yang dia bawa bersamanya adalah sebuah Alkitab.
"Dia suka membaca Alkitabnya, dia memilikinya bersamanya dan dia bisa berdoa kapan pun dia mau," katanya.
Purnama diizinkan membawa pakaian dan perlengkapannya sendiri, katanya.
"Saya dapat mengatakan bahwa dia diperlakukan dengan sangat baik dan manusiawi. Kami sangat berterima kasih untuk itu."
Indra mengatakan bahwa dia berada dalam "ruang penampungan sementara" namun kemungkinan akan segera dipindahkan.
Dia akan diizinkan menerima pengunjung dua kali seminggu selama dua jam setiap kali kunjungan, katanya.
Tim kuasa hukum Purnama sedang mempersiapkan seruan untuk menantang hukuman penjara.
Pengacaranya juga mengajukan permintaan ke Pengadilan Tinggi Jakarta untuk meminta agar penahanannya ditangguhkan.
"Kami mengerti betapa sulitnya situasi bagi dia tapi dia orang yang bijak," katanya.
"Dia dan adikku memiliki ikatan persahabatan yang indah." (Fergus Jensen/John Chalmers/Bill Tarrant/Reuters)
Sumber : tribunnews.com