Warga Bukit Duri Malu-Malu Akui Kinerja Ahok
FUNESIA.NET-Warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan yang sempat terdampak banjir beberapa hari lalu akhirnya mengakui kinerja Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama alias Ahok nyata.
Pengakuan tersebut dilontarkan sejumlah warga meski malu-malu. Normalisasi Kali Ciliwung yang tak jauh dari permukiman mereka diakui mengurangi lama banjir dari tahun-tahun sebelumnya melanda berhari-hari.
"Sebelum dipasang tembok (sheet pile) di bantaran sungai banjir bisa melanda hingga tiga hari. Sejak dipasang tembok setengah hari banjir juga sudah surut," kata Rohadi, 58, salah satu warga Bukit Duri Tanjakan I, Jakarta Selatan kepada Media Indonesia, Sabtu 18 Februari 2017.
Rohadi berkisah, tahun 2007 silam hujan dengan intensitas tinggi bisa menyebabkan banjir hingga menutupi pintu rumahnya dengan tinggi 2,5 meter. Saat ini, lanjut Rohadi, selain cepat surut, genangan hanya mencapai betis kaki.
Tini, 42, warga Bukit Duri Tanjakan I yang rumahnya tepat di hadapan Kali Ciliwung mengatakan di tahun-tahun sebelumnya banjir bisa menutupi seluruh lantai satu rumahnya. Bahkan, air naik hingga menggenangi seperempat lantai dua rumahnya.
"Saya cuma minta pembangunan tembok ini diselesaikan seluruhnya dengan cepat karena air masuk lewat bantaran kali yang belum dipasang sheet pile," tandas Tini.
Sementara, Ketua RT 09/ RW 12, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Sumiari menyebut pada tahun 2007 banjir sempat bertahan hingga berminggu-minggu. Warga terpaksa mengungsi ke rumah-rumah tetangga lantaran seluruh rumah terendam.
"Pada tahun 2012 sudah mending banjir hanya menggenangi setengah rumah karena sampah-sampah di kali mulai dibereskan. Baru banjir yang kemarin surutnya cepat sekali," imbuh Sumiari.
Namun, Ety, 45, justru mengaku tidak sepenuhnya bisa bersenang dengan kinerja Ahok. Pasalnya, banyak warga yang akhirnya direlokasi ke Rumah Susun (Rusun) Rawa Bebek. Di sana, lanjut Ety, mereka tidak tinggal dengan cuma-cuma.
"Ya enggak senang juga karena tetangga pada direlokasi. Masak kami bersenang-senang di bawah penderitaan orang lain?" Kata Ety.
Namun, Ety mengaku pemasangan tembok di bantaran Kali Ciliwung telah membuat rumahnya tidak lagi terkena banjir. Hal itu diakuinya dengan malu-malu.
"Ya kerasa juga sih hasil dari pemasangan tembok ini. Rumah saya jadi enggak kena banjir," tandas Ety sambil tersipu malu.
Kendati kinerja Ahok dinilai nyata oleh para warga, jumlah suara Ahok pada Pilkada 2017 lalu tidak berada di posisi pertama. Misalnya, di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 54 (RT 10 dan RT 9) Bukit Duri Tanjakan I, jumlah suara pasangan calon (paslon) Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di peringkat satu sebanyak 187 suara. Sementara, jumlah suara paslon Ahok-Djarot Saiful Hidayat hanya 73 suara. Jumlah suara Agus Yudhoyono-Sylviana Murni sebanyak 87 suara.
Hal serupa juga terjadi di TPS 53 (RT 07 dan RT 08). Jumlah suara paslon Anies-Sandiaga unggul sebanyak 229 suara dan paslon Ahok-Djarot mencapai 123 suara. Sementara, paslon Agus-Sylviana sebanyak 52 suara.
"Di sini banyak yang tidak percaya Ahok mengumpulkan suara hingga ratusan. Tapi isi hati orang benar-benar tidak ada yang tahu. Barangkali memang merasakan kinerja Pak Ahok," pungkas Ari.
Potensi Putaran Kedua
Pilkada DKI 2017 berpotensi berlangsung dua putaran. Sejumlah warga menyatakan siap siapapun paslon gubernur dan wakil gubernur yang menang. Tidak ada warga yang menyebut nama paslon tertentu saat ditanyai hal ini. Namun, warga menyampaikan paslon yang menang harus mampu memastikan bahwa program yang sudah dijanjikan direalisasikan dengan baik.
"Kalau saya sih siapapun yang menang asal bisa menangani banjir dengan cepat. Permasalahan macet bisa diatasi," kata Rohadi.
Setali tiga uang, Ety menginginkan bahan makanan dan kebutuhan lainnya murah kendati ia menganggap persoalan banjir dan macet tidak akan bisa cepat teratasi.
"Saya pilih yang membuat rakyat bahagia. Bahagia itu, sembako murah, bayar sewa rumah murah dan kebutuhan lain murah," tandas Ety.
http://pilkada.metrotvnews.com/news-pilkada/0KvmlzYk-warga-bukit-duri-malu-malu-akui-kinerja-ahok