Ini Perbandingan Hasil Survei Dan Quick Count Pilkada DKI
FUNESIA.NET-Menjelang pencoblosan, sejumlah lembaga mensurvei elektabilitas para calon gubernur DKI Jakarta. Namun, hasil survei yang rata-rata mereka lakukan pada awal Februari 2017 memiliki hasil yang berbeda dengan quick count setelah pencoblosan.
Dari hasil survei yang dilakukan pada awal Februari, terlihat suara pasangan cagub dan cawagub Agus Yudhoyono-Sylviana Murni tak beda jauh dari dua rivalnya. Bahkan, dalam survei yang dilakukan LSI Denny JA, Agus-Sylvi unggul dibanding pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Baca Juga :
Menurut Direktur Eksekutif Puskapol UI, Sri Budi Eko Wardani, memang ada perbedaan angka yang signifikan antara hasil survei dan perhitungan cepat. Menurut perempuan yang karib disapa Dani ini, perbedaan itu lantaran 10-15 persen responden yang belum menentukan pilihan saat survei, ikut mencoblos pada 15 Februari 2017.
"Bisa jadi potensi suara mengambang (dalam survei) masih cukup penting mempengaruhi hasil (perhitungan cepat)," ujar Dani kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (16/2/2017).
Baca Juga :
Selain itu, kata Dani, adanya perbedaan metodologi yang digunakan oleh masing-masing lembaga survei. Lembaga survei itu, kata Dani, mengambil sampel berbasis individu dan rumah tangga sehingga margin error-nya cukup besar sekitar 3-5 persen.
"Bisa jadi pada hari H individu yang disurvei itu memilih atau tidak memilih. Sementara quick count adalah hasil suara yang diambil dari TPS," ujar dia.
Namun, kata dia, bisa jadi kondisi politik sehari menjelang pencoblosan mempengaruhi pemilih.
Baca Juga :
"Mungkin ada yang belum menentukan pilihan dianggap mempengaruhi suara Agus. Tapi ini harus kita uji lagi apakah ada pengaruh. Tapi sepanjang berkaitan langsung dengan figur sepertinya tidak signifikan," tandas dia.
"Bisa jadi, peristiwa satu malam sebelum itu (pencoblosan) mempengaruhi pemilih yang belum yakin," tandas Dani.
Peristiwa satu malam sebelum pencoblosan yang dimaksud Dani adalah pernyataan Antasari Azhar dan konferensi pers Susilo bambang Yudhoyono.
Berikut perbandingan hasil survei sebelum pencoblosan dan perhitungan cepat yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei:
PolMark Indonesia
Survei terakhir dilakukan pada Januari 2017, hasilnya:
Agus-Sylvi : 23,9 persen
Ahok-Djarot: 20,4 persen
Anies-Sandi : 25,3 persen
Sementara hasil quick count adalah:
Agus-Sylvi: 19,1 persen
Ahok-Djarot : 41,2 persen
Anies-Sandiaga: 39,7 persen
Indikator Politik
Survei terakhir dilakukan pada Februari 2017, hasilnya:
Agus-Sylvi : 19,4 persen
Ahok-Djarot: 39 persen
Anies-Sandi : 35,4 persen
Sementara hasil quick count adalah:
Agus-Sylvi : 17,41 persen
Ahok-Djarot: 42,96 persen
Anies-Sandi : 39,64 persen
LSI Denny JA
Hasil survei pada awal Februari 2017 adalah:
Agus-Sylvi : 30,9 persen
Ahok-Djarot: 30,7 persen
Anies-Sandi : 29,9 persen
Sementara hasil quick count adalah:
Agus-Sylvi : 16,87 persen
Ahok-Djarot: 43,22 persen
Anies-Sandi : 39,91 persen
SMRC
Hasil survei yang dilakukan pada awal Februari 2017 adalah:
Agus-Sylvi : 19,9 persen
Ahok-Djarot: 39,1 persen
Anies-Sandi : 33,5 persen
Sementara hasil quick count adalah:
Agus-Sylvi : 16,7 persen
Ahok-Djarot: 43,1 persen
Anies-Sandi : 40,2 persen
http://pilkada.liputan6.com/read/2857765/perbandingan-hasil-survei-dan-quick-count-pilkada-dki?medium=Headline&campaign=Headline_click_8